Antusiasme IPO di dalam berada dalam “wait and see” pangsa 2024
DKI Jakarta – Pasar modal Indonesia menawarkan wadah bagi perusahaan swasta ataupun badan bisnis milik negara (BUMN) untuk mendapatkan dana segar melalui proses pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Saat IPO, perusahaan akan melepas sebagian sahamnya ke investor, baik institusi ataupun individu, dengan nilai yang mana telah lama ditentukan di proses book building atau penawaran awal, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 41 Tahun 2020.
Setelah itu, perusahaan bersatu Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan menetapkan nilai saham yang akan dipatok pada waktu aksi IPO pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui pangsa modal, Direktur Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Kevin Praharyawan mengungkapkan perusahaan akan memperoleh dana untuk ekspansi atau pengembangan usaha, meningkatkan profil perusahaan pada mata publik, membuka kesempatan kerja serupa strategis, juga memperluas jaringan investor.
Selain itu, perusahaan tercatat juga memiliki akses lebih besar luas terhadap berbagai instrumen keuangan, juga dapat memanfaatkan berbagai kesempatan untuk berkembang kemudian berkembang, yang tersebut sebelumnya sulit dijangkau melalui pembiayaan konvensional.
Sepanjang tahun 2024, bursa IPO global melambat pada sedang sikap tunggu lalu lihat atau wait and see pelaku lingkungan ekonomi seiring ramainya berbagai sentimen, di dalam antaranya arah kebijakan bank sentral, konflik geopolitik, juga penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Seiring dengan itu, jumlah keseluruhan IPO di area Indonesia juga melambat sepanjang tahun 2024 seiring lingkungan ekonomi bersikap wait and see terhadap kebijakan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka kemudian arah kebijakan Bank Indonesia (BI).
Sebagaimana diketahui, di area Amerika Serikat (AS), telah terjadi diselenggarakan pesta demokrasi merupakan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 5 November 2024 kemudian di tempat Indonesia diselenggarakan Pilpres pada 14 Februari 2024 dilanjutkan pelantikan presiden baru pada 20 November 2024.