Apa itu Sistem Transaksi Tol nirsentuh tanpa kartu?
DKI Jakarta – Sistem kegiatan nirsentuh tanpa kartu dalam jalan tol atau Multi Lane Free Flow (MLFF) merupakan bentuk perubahan kemudian perubahan digital di area Jalan Tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS) yang digunakan mengacu pada teknologi Toll Road 4.0.
Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, landasan hukum untuk penerapan sistem yang disebutkan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh di dalam Jalan Tol.
Sistem MLFF menggunakan teknologi global navigation satellite system (GNSS). Kegunaannya untuk memperlancar mobilitas, di dalam mana ketika sistem operasi tol beralih untuk sistem tol nirsentuh berbasis GNSS ini, maka ke depannya pengendara tak perlu antre untuk mengetuk kartu uang elektronik dalam gerbang tol otomatis (GTO).
Sebab, pembayarannya nantinya dicocokkan secara otomatis menggunakan program berbasis server GNSS pada perangkat pintar seperti smartphone, on-board unit (OBU) elektronik, hingga route ticket. Sehingga memungkinkan data kendaraan yang masuk dan juga pergi dari gerbang tol otomatis untuk terlacak menggunakan satelit.
Dalam penghargaan wicara di tempat acara Festival Perekonomian Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang dimaksud diselenggarakan Bank Indonesia di area Nusa Dua – Bali tanggal 11 Juli 2022 bertajuk "Digitalization In Toll Road Ecosystem", dikatakan bahwa program berbasis server GNSS pada smartphone yang sedang dikembangkan bernama Cantas.
Aplikasi itu dioperasikan melalui smartphone yang dimaksud terhubung ke internet untuk memproses kalkulasi tarif berdasarkan rute navigasi yang tersebut terlacak oleh satelit, hingga memotong tersisa dari masing-masing instrumen pembayaran milik setiap pengguna untuk membayar tarif tol yang dimaksud secara otomatis.
Selain itu, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol juga akan diperkenalkan dengan dua perangkat pintar lain yaitu e-OBU atau on-board unit (OBU) elektronik, hingga electronic route ticket bagi pengguna jalan tol untuk sekali jalan.
Electronic Route Ticket adalah tiket sekali pakai yang digunakan menyimpan informasi titik masuk serta meninggalkan yang dipilih pengguna kendaraan, sesuai rute perjalanan juga klasifikasi kendaraan yang akan digunakan.
Sedangkan OBU elektronik atau e-OBU adalah alat elektronik yang dimaksud dapat dipasangi kartu uang elektronik di area kendaraan pengguna jalan tol untuk memungkinkan pertukaran informasi seperti klasifikasi kendaraan hingga geolokasi GNSS, dengan alat pembaca atau reader yang diletakkan di area menghadapi jalur gerbang atau gantry menggunakan gelombang 5,8 GHz dengan jarak dekat untuk diproses sistem MLFF.
Berdasarkan data "Roatex MLFF Feasibility study" tahun 2020, kerugian akibat antrean di tempat gerbang tol diperkirakan mencapai 300 jt dolar Negeri Paman Sam atau sebesar Rp4,4 triliun per tahun.
Kementerian PUPR telah dilakukan menetapkan Roatex Ltd dengan syarat Hungaria sebagai pemenang lelang sistem kegiatan tol nontunai nirsentuh berbasis MLFF melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.
Dalam penerapan sistem proses tol nirsentuh berbasis MLFF, alat-alat kegiatan yang digunakan harus menjamin pemenuhan kriteria yang disebutkan di Pasal 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum kemudian Perumahan Rakyat (Permen PUPR) No 18 Tahun 2020 tentang Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh di dalam Jalan Tol, dalam antaranya miliki izin sertifikasi juga izin kelas, telah dilakukan melalui uji keamanan sistem informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta memenuhi kriteria tertentu seperti salah satunya "sesuai dengan daya beli pengguna jalan tol".
Adapun perangkat OBU elektronik yang mana akan direkomendasikan Roatex Ltd terhadap rakyat miliki kisaran biaya antara 5 sampai dengan 7 dolar AS.