Perbedaan hari Kebangkitan dan Hari Kenaikan Yesus Kristus

Abidintoto.news – Hari kenaikan Yesus Kristus jatuh pada hari ini, Kamis (9/5/2024). Peringatan hari raya umat Kristani ini bertujuan untuk mengingat pengorbanan Yesus Kristus demi umat manusia.

Sebelumnya, pemerintah telah resmi mengubah libur keagamaan umat Kristen. Hal ini sejalan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari – Hari Libur, yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo (29/1/2024).

Dari aturan itu pemerintah resmi mengubah nomenklatur atau tata nama Isa Almasih menjadi Yesus Kristus dalam penanggalan resmi.Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki,

menjelaskan bahwa alasan perubahan nama itu merupakan usulan dari umat Kristen. Maka, pemerintah meresponsnya dengan menyetujui perubahan nama Isa Almasih menjadi Yesus Kristus.

“Ini usulan dari umat Kristen dan Katolik agar nama nomenklatur itu diubah ke yang mereka yakini sebagai bagian dari yang mereka yakini, yaitu adalah kelahiran Yesus Kristus, wafatnya Yesus Kristus, dan kenaikan Yesus Kristus juga, jadi memang dari usulan mereka,” kata Saiful.

Hari Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah) dan Hari Kenaikan Yesus Kristus

Seringkali Hari Kenaikan Yesus Kristus disamakan dengan Hari Kebangkitan atau yang juga disebut Paskah. Padahal, kedua momen tersebut tidaklah terjadi di waktu yang sama meskipun kedua hal tersebut masih memiliki korelasi satu dengan yang lainnya.

Bagi iman Kristiani, Hari Kebangkitan merupakan momen kebangkitan Yesus telah membuktikan kemenangan atas kematian. Manusia memperoleh hidupnya kembali walaupun sudah mati.

Dikutip dari Kementerian Agama, mati adalah peristiwa alami yang harus dialami oleh semua makhluk hidup apapun jenisnya di dunia ini. Namun manusia yang berkumpul bersama Tuhan Yesus ikut serta mengalami kemenangan atas kematian hidup di dunia.

Kebangkitan Yesus terjadi tiga hari setelah Ia mati di kayu salib. Pada hari Minggu, Yesus bangkit dibuktikan dengan kubur yang kosong dan hanya menyisakan kain kafan serta kain peluh.

Lembaga Alkitab Indonesia mencatat bahwa hal pertama yang Yesus lakukan setelah kebangkitan-Nya adalah mengizinkan setiap orang untuk melihat-Nya, menegaskan bahwa Dia ada, dan menegaskan fakta tentang kebangkitan-Nya.

Dia menunjukkan kebangkitan dan tubuh-Nya kepada para murid sebagai kesempatan untuk mengalami kenyataan hidup di dalam Dia. Kebangkitan Yesus Kristus adalah pengalaman yang membangkitkan iman dan meneguhkan hati untuk menghadapi perjalanan hidup di masa mendatang. Dialah Sang Awal dan Akhir, yang sama, entah sebelum mati di kayu salib maupun setelah kebangkitanNya, dan sampai selama-lamanya.

Sementara 40 hari setelah Paskah atau yang dikenal Hari Kenaikan Yesus Kristus, merupakan momen di saat Yesus naik ke surga yang melambangkan terjadi sebuah ‘kesempurnaan’ relasi yang membawa para murid untuk mengalami bentuk relasi dan kehidupan yang berikutnya.

Lebih lanjut, Kenaikan Tuhan Yesus ke surga bukanlah akhir dari penyelamatan dan cintaNya akan semesta. Kenaikan Tuhan Yesus justru menjadi titik pijak dari fase berikutnya dalam penyelamatan Allah yakni pelibatan para murid Kristus dalam pekerjaan yang Allah lakukan.

Maka pada hari kenaikanNya ke surga ini sesungguhnya kita diajarkan untuk tidak melulu melihat ke tempat kemana Ia pergi, melainkan melihat ke sekeliling kita dimana karya Tuhan harus selalu diwartakan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *