Dampak Panas Ekstrem di Asia: Warga Mengeluh Sulit Bernapas dan Sakit Kepala

Dampak Panas Ekstrem di Asia: Warga Mengeluh Sulit Bernapas dan Sakit Kepala

Abidintoto.news – Sejumlah wilayah di Asia Tenggara dan Selatan dilanda gelombang panas yang mengancam. Berdasarkan penelitian ilmiah yang luas, perubahan iklim diyakini menjadi penyebab meningkatnya intensitas, durasi, dan frekuensi gelombang panas. Salah satu negara yang merasakan dampaknya adalah Filipina.

Erlin Tumaron, seorang warga yang bekerja di sebuah resor tepi laut di provinsi Cavite, selatan Manila, mengungkapkan kesulitannya bernapas akibat panas yang luar biasa. Erlin juga mencatat bahwa meskipun tempat renang di resornya masih kosong, orang-orang enggan keluar rumah karena cuaca yang panas.

Di sisi lain, Mary Ann Gener, seorang pegawai pemerintah di provinsi Occidental Mindoro, turut merasakan dampaknya. Ia menegaskan bahwa bagi mereka yang bekerja di dalam ruangan ber-AC mungkin masih bisa bertahan, namun bagi yang harus bekerja di luar ruangan, situasinya menjadi sulit.

“Bagi mereka yang berada di luar, situasinya sangat buruk,” ujarnya.

Selain Filipina, Bangladesh juga mengalami dampak serupa. Ribuan orang berkumpul di Dhaka untuk berdoa memohon hujan karena gelombang panas ekstrem memaksa pihak berwenang menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri.

Menurut laporan State of the Climate in Asia 2023 dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia mengalami pemanasan yang sangat cepat. Hal ini mengakibatkan gelombang panas semakin parah, sementara indikator-indikator utama perubahan iklim seperti suhu permukaan, penyusutan gletser, dan kenaikan permukaan laut juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dampak-dampak ini berpotensi menyebabkan kerugian serius bagi masyarakat, perekonomian, dan ekosistem di wilayah tersebut.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *