otomotif

Bisakah Minuman Bersoda Seperti Coca-Cola Memadamkan Api?

JAKARTA – Sebuah video menyebar dalam media sosial memperlihatkan pribadi pria mencoba memadamkan api pada bajaj di area sedang jalan yang dimaksud padat pada India.

Dalam video tersebut, terlihat sekelompok orang mencoba memadamkan api yang mana berasal dari mesin bajaj. Meski berulang kali disiram dengan ember berisi air, upaya merekan bukan berhasil.

Sementara itu, pribadi pria lain datang berlari dari belakang sambil memegang botol Coca-Cola. Dia mengocok botolnya, lalu menyemprotkan isinya ke api dengan kekuatan penuh, meniru alat pemadam kebakaran, dan juga akhirnya berhasil mengendalikan kobaran api.

Video tersebar luas yang disebutkan dibagikan oleh @gunsnrosesgirl3 di area platform digital media sosial X. Judulnya menarik, “Menggunakan cola untuk memadamkan api,” video yang disebutkan menarik perhatian banyak netizen, ditonton 15,5 jt kali.

Seorang netizen menyatakan bahwa Coke lalu minuman bersoda lainnya mengandung karbon dioksida (CO2) bertekanan yang mana dapat mencapai 1.200 pon per inci persegi, menjadikannya efektif sebagai alat pemadam kebakaran pada keadaan darurat. Mereka memuji ide yang disebutkan sebagai ide yang tersebut sangat baik.

Pengguna lain menjelaskan bahwa alasan Coca-Cola bekerja untuk memadamkan api adalah sebab CO2 yang terlarut di tempat dalamnya. Gas ini menghalangi oksigen mencapai api, yang mana mencegahnya terus menyala.

Apakah Minuman Bersoda Bisa Memadamkan Api?

Bisakah Minuman Bersoda Seperti Coca-Cola Memadamkan Api?

Minuman berkarbonasi (Coca-Cola, Pepsi, Sprite) faktanya dapat digunakan sebagai alat pemadam api.

Minuman ini dapat memadamkan api dengan pendinginan dan juga penghentian pasokan oksigen, lantaran mengandung lebih besar dari 90% air dengan karbon dioksida terlarut (kandungan air pada minuman ringan berkalori penuh adalah 90%, serta minuman ringan diet adalah 99%).

Air kemudian karbondioksida keduanya berfungsi sebagai pemadam yang digunakan baik. Minuman berkarbonasi paling baik digunakan pada kebakaran Kelas A (kebakaran yang melibatkan material padat biasa seperti kayu, kertas, kain, plastik termoset, karet, kapas, wol, dll).

Meski demikian, minuman yang dimaksud justru berbahaya pada kebakaran Kelas B & E (cairan yang digunakan mudah terbakar kemudian kebakaran listrik).
Karena kebakaran cairan yang dimaksud mudah terbakar mengandung nilai kalor lebih banyak dari suhu disosiasi air yang digunakan menyebabkan ledakan.

Pada kebakaran listrik, minuman berkarbonasi dapat menjadi elektrolit yang digunakan baik untuk menghantarkan listrik kemudian menyebabkan sengatan listrik.

Related Articles

Back to top button