Fakta Burung Rajawali, Lewati Transformasi Demi Bertahan Hidup

Fakta Burung Rajawali, lewati Transformasi Demi Bertahan Hidup
fakta burung rajawali by abidintoto.news

Abidintoto.news – Burung rajawali adalah salah satu dari keluarga burung elang (Accipiridae) dan termasuk ke dalam subordo buteoninae. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan mencapai 90 centimeter dan bentangan sayap dapat mencapai 2 meter.

Ada banyak jenis rajawali, salah satunya adalah burung rajawali emas yang dijadikan sebagai lambang negara Indonesia. Tak heran jika gambar burung rajawali banyak dipajang dalam setiap ruang sekolah.

Transformasi burung rajawali sangat menyakitkan

Rajawali memiliki usia yang paling panjang dibanding jenis burung lainnya. Tercatat ia bahkan bisa hidup mencapai 120 tahun lamanya. Saat telah mencapai umur 40 tahun, dan untuk dapat tetap hidup lebih panjang hingga 30 tahun lagi, rajawali harus melewati fase transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.

Saat ini menjadi penentuan bagi seekor rajawali dan ia harus menentukan dua pilihan, yaitu ingin melewati transformasi diri yang menyakitkan atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan, namun berumur singkat menuju kematian.

Hal ini dikarenakan ketika memasuki umur 40 tahun, bentuk paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya. Kondisi ini tentu saja akan menyulitkan mereka untuk makan.

Selain itu cakar-cakarnya pun sudah tidak tajam lagi dan bulu pada sayapnya juga sudah sangat tebal, sehingga ia sangat sulit untuk dapat terbang tinggi.

Jika seekor burung rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan ini, maka rajawali harus terbang mencapai pegunungan yang tinggi, untuk bersembunyi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Lalu, ia akan mematuk-matukan paruhnya pada bebatuan di gunung hingga akhirnya paruh rajawali lepas.

Lalu setelah beberapa lama paruh rajawali akan muncul yang baru. Dengan menggunakan paruhnya yang baru ini, ia akan mencabut kukunya satu-persatu dan menunggu hingga kuku-kuku baru yang lebih tajam tumbuh.

Selanjutnya saat kuku-kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya, sehingga semua rontok dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh. Selama proses yang menyakitkan itu, rajawali menjalani dengan sikap tabah.

Setiap hari ia membiarkan dirinya terkena sinar matahari guna mempercepat proses penyembuhan tubuhnya. Sampai akhirnya semua proses menyakitkan itu telah dilewari, maka rajawali dapat terbang bebas kembali dan menjalani kehidupannya dengan normalnya. Proses transformasi diri yang menyakitkan ini yang harus dilewati oleh seekor mereka selama kurang lebih setengah tahun.

Fakta tentang burung rajawali

1. Memiliki penglihatan yang tajam

Burung ini sangat dikenal memiliki penglihatan yang tajam dibandingkan dengan manusia. Hal ini dikarenakan oleh fotoreseptor di retina rajawali lebih dari 1.000.000 per mm persegi untuk Buteo, sedangkan manusia hanya 200.000 saja. Hal ini membantunya dalam mengejar mangsa dari ketinggian.

2. Membangun sarang di ketinggian

Burung rajawali akan membangun sarang di pohon yang tinggi seperti di puncak bukit atau pegunungan yang terjal. Hal ini membantunya untuk lebih mudah mengamati mangsanya. Perlu kamu ketahui, sarang rajawali sangat besar, bahkan berat sarangnya bisa mencapai 700 kg.

3. Tangguh menghadapi badai

Selain penglihatan yan tajam, rajawali juga dikenal akan ketangguhannya dalam menghadapi badai. Saat badai datang, rajawali tidak akan menghindarinya.

4. Mampu terbang tinggi

Kekuatan sayapnya membuat rajawali mampu terbang tinggi. Bahkan ketika ada badai, ia akan terbang tinggi, untuk menembus ke atas badai hingga mendapatkan arus udara yang tenang. Ia terbang melayang dengan memanfaatkan arus udara di ketinggian. Hal ini ia lakukan guna menyimpan energi agar tidak mudah lelah.

5. Memiliki cara didik yang unik

Sang rajawali betina mempunyai caranya sendiri untuk mengajari anak-anaknya terbang. Ia akan mengguncang sarang anak-anaknya sehingga anak-anaknya akan terlempar ke luar dari sarang. Kemudian dalam keadaan panik, anak-anak rajawali akan mengepak-ngepakkan sayapnya.

Ketika mereka mendekati tanah, sang betina akan menukik tajam dan memberikan punggungnya sebagai tempat mendarat anak-anaknya dan kembali membawa anak-anaknya ke sarang mereka di puncak.

Begitu seterusnya hingga sayap burung anak-anaknya terlatih mengepak serta menjadi kuat dan mampu terbang sendiri.

temukan Abidintoto.news di Google.News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *