Mengenal aspek geopolitik Sebagai Pelajaran Pendampingan Calon Menteri Kabinet Prabowo di dalam Hambalang
Jakarta – Geopolitik, sebagai kajian yang mengeksplorasi hubungan antara geografi serta politik, menjadi salah satu materi penting di pembekalan para calon menteri presiden terpilih Prabowo Subianto dalam Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Pembekalan ini dihadiri oleh puluhan calon menteri pada kabinet Prabowo Subianto, bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan yang digunakan dihadapi oleh Indonesia pada konteks global yang digunakan terus berkembang.
Apa itu Geopolitik?
Geopolitik merupakan konsep yang digunakan berasal dari kata “geo” yang mana berarti bumi, juga “politik,” yang dimaksud mencerminkan strategi dan juga kebijakan pemerintahan. Secara fundamental, konsep ini digunakan untuk menyusun kebijakan urusan politik dengan mempertimbangkan letak geografis suatu negara.
Dalam konteks Indonesia, sikap strategisnya di tempat antara dua benua dan juga dua samudra menjadi dasar terbentuknya konsep geopolitik nasional yang tersebut dikenal sebagai Wawasan Nusantara. Gagasan ini tidaklah cuma berfungsi sebagai pedoman di hubungan internasional, tetapi juga menguatkan persatuan kemudian kedaulatan di area di negeri.
Merujuk pada laman Universitas Negeri Yogyakarta, Wawasan Nusantara memiliki beberapa landasan penting. Pertama, Indonesia diakui sebagai negara kepulauan berdasarkan peraturan resmi dari Sekretariat Negara Republik Indonesia. Kedua, letaknya yang digunakan strategis, berada di area persimpangan dua benua (Asia kemudian Australia) juga dua samudra (Hindia lalu Pasifik), memberikan dasar untuk mengumumkan wilayah ini sebagai Nusantara.
Wawasan Nusantara bukanlah sekadar perspektif tentang tempat geografis Indonesia, tetapi juga mencerminkan pandangan serta sikap bangsa terhadap keberagaman internal juga lingkungan geografisnya sebagai negara kepulauan. Gagasan ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif pada memandang Indonesia sebagai kesatuan politik, ekonomi, sosial, serta budaya, meskipun terdiri dari beragam suku, agama, dan juga adat istiadat.
Selain itu, kedudukan Indonesia di dalam garis khatulistiwa kemudian dilintasi oleh Geostationary Orbit (GSO) semakin meningkatkan kekuatan dimensi strategis di geopolitiknya. Faktor-faktor ini menjadikan Wawasan Nusantara tidak ada hanya saja penting pada menjaga kesatuan wilayah, tetapi juga relevan di konteks hubungan internasional lalu keamanan regional.
Menurut laman Bank Angka BPIW, geopolitik tiada belaka berkaitan dengan dampak geografis terhadap politik, tetapi juga melibatkan pengetahuan, wawasan, juga strategi di merumuskan kebijakan kebijakan pemerintah luar negeri. Kebijakan yang dimaksud didasarkan pada faktor geografis lalu kearifan lokal, yang mana memungkinkan sebuah negara seperti Indonesia untuk menentukan program-program urusan politik yang efektif dan juga relevan dengan kondisi wilayah juga masyarakatnya
Konsep Wawasan Nusantara ini juga sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan juga UUD 1945, dengan tujuan utama untuk mendirikan persatuan lalu kesatuan di seluruh aspek keberadaan nasional. Selain itu, konsep ini juga menekankan peran Indonesia di menciptakan ketertiban lalu perdamaian dunia sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan nasional
Pemahaman yang dimaksud baik tentang geopolitik memungkinkan para pemimpin untuk merumuskan strategi yang mana efektif di menghadapi isu-isu yang digunakan berkaitan dengan keamanan, ekonomi, juga diplomasi.
Pada pembekalan tersebut, para calon menteri diberikan pemahaman mengenai tantangan-tantangan geopolitik yang mana berkembang, termasuk disrupsi teknologi, konflik antarnegara, dan juga ketidakpastian dunia usaha global. Presiden Jokowi menekankan bahwa meskipun Indonesia relatif stabil, negara tetap saja harus waspada terhadap kondisi geopolitik yang mana terus berubah. Ketahanan dan juga keamanan di negeri memerlukan kesiapan menghadapi ketegangan global kedepannya.
Pembekalan dengan tema geopolitik ini mencakup kajian terkait dengan kejadian global seperti konflik internasional lalu krisis energi dapat memengaruhi kebijakan domestik Indonesia. Isu-isu strategis, seperti hubungan antarnegara serta aliansi internasional, juga dibahas guna mempersiapkan para menteri untuk berperan terlibat di diplomasi lalu pengambilan kebijakan luar negeri yang mana tepat.
RACHEL CAROLINE L.TORUAN | MUHAMMAD RAFI AZHARI
Pilihan editor: Hari Kedua Persiapan Calon Menteri Kabinet Prabowo dalam Hambalang, Ada Bahan Teknologi AI kemudian Antikorupsi