Kriminal

Profil Yasonna Laoly, eks Menkumham yang dimaksud terseret perkara Harun Masiku

Ibukota – Baru-baru ini nama Yasonna Laoly mantan Menteri Hukum dan juga Hak Asasi Orang (Menkumham) kembali menyita perhatian publik. Lantaran dirinya telah terjadi menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dugaan persoalan hukum suap Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dimaksud melibatkan mantan kader PDI-P yaitu Harun Masiku.

Yasonna datang untuk memenuhi pemanggilan dari penyidik pada Rabu (18/12/2024) di dalam Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta. Penyidik KPK menyebutkan bahwa pemanggilan Yasonna berdasarkan bukti-bukti baru sesuai dengan dokumen lalu petunjuk lainnya.

Semua pemanggilannya terhadap Yasonna berlandaskan alat bukti lalu bukanlah terkait dirinya sebagai pejabat atau bukan. Maka dari itu, Yasonna pun menjelaskan bahwa pemeriksaannya sesuai di kapasitas dirinya sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan juga Menkumham.

“Penyidik sangat profesional ya menanyakan sesuai dengan sikap saya sebagai ketua DPP, kemudian sikap saya sebagai menteri hukum kemudian HAM mengenai perlintasan Harun Masiku,” kata Yasonna. Proses pemeriksaan Yasonna oleh KPK kurang lebih banyak selama 7 jam dari mulai pukul 09:48 hingga 16:46.

Lantas, seperti apa sosok Yosanna Laoly ini? Berikut adalah profilnya

Profil Yasonna Laoly

Pria yang mana miliki nama lengkap Yasonna Hamongan Laoly ini lahir pada Sorkam, Tapanuli Tengah, pada 27 Mei 1953. Mantan Menteri Hukum juga HAM ini dikenal sebagai anak yang digunakan berprestasi dan juga berlatar belakang lembaga pendidikan cukup gemilang.

Yasonna merupakan anak dari F. Laoly yang dimaksud memiliki latar belakang kepolisian dengan pangkat terakhir mayor lalu ibunya R. Sihite berasal dari etnis Batak.

Dirinya menghabiskan masa kecilnya pada Sibolga sekaligus menempuh sekolah formal nya yang tersebut dimulai di tempat Sekolah Rakyat (SR) Katolik Sibolga, SMP Negeri 1 Sibolga juga SMA Katolik Sibolga.

Kemudian, Yosanna melanjutkan institusi belajar tingginya dengan mengambil Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara (USU) di area Medan juga mendapatkan gelar kejuaraan Sarjana Hukum pada tahun 1978.

Setelah menyelesaikan peringkat sarjananya, dirinya melanjutkan lembaga pendidikan S2 di tempat Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat dengan memperoleh penghargaan Master of Science (M.Sc) di tempat tahun 1986. Selanjutnya, pada tahun 1994 dirinya melanjutkan S3 di area North Carolina University dengan memperoleh penghargaan Doctor (Ph.D) di dalam tahun 1994.

Awal karier Yosanna dimulai menjadi pengacara kemudian penasihat hukum pada Medan selama lima tahun. Lalu, di tempat awal tahun 1980 dirinya menjabat sebagai Pembantu Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan dan juga pada tahun 1988 Yosanna berhasil menduduki tempat menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan sekaligus Guru Besar Kriminologi dalam Perguruan Tinggi Pengetahuan Kepolisian.

Yosanna pertama kali masuk di tempat dunia urusan politik sebagai anggota DPRD Sumatera Utara periode 1999-2004 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Setelah itu, tahun 2004 berhasil menjabat dalam DPR RI mewakili Sumatera Utara I sebagai komisi II.

Tak selang berapa lama, Presiden Jokowi menunjuk Yosanna sebagai Menteri Hukum serta HAM sebanyak dua kali pertama dalam tahun 2014 kemudian dilanjutkan tahun 2019. Meskipun dirinya sempat terpilih anggota DPR, Yosanna tetap memperlihatkan kembali untuk memperkuat Presiden Jokowi pada menyokong visi misi.

Saat ini, Yosanna sedang menjadi pembicaraan umum akibat penundaan pemeriksaan yang tersebut sudah dijadwalkan oleh KPK akibat memunculkan ramalan di area kalangan masyarakat.

Pada hari Rabu (18/12/2024) akhirnya sudah pernah memenuhi panggilan penyidik terkait persoalan hukum yang berada dalam diselidiki berkaitan pemberian hadiah atau janji terhadap Wahyu Setiawan, mantan anggota KPU periode 2017-2022 terkait suap Pergantian Antar Waktu (PAW).

Related Articles

Back to top button