techno

Tinjauan ilmuwan Australia: Ponsel tak berhubungan dengan karsinoma otak

Canberra – Telepon seluler (ponsel) tak berhubungan dengan tumor ganas otak, demikian kesimpulan dari tinjauan para ilmuwan pemerintah Australia yang dimaksud ditugasi oleh Organisasi Aspek Kesehatan Global (WHO).

Para peneliti dari Badan Perlindungan Radiasi serta Keselamatan Nuklir Australia (Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency/ARPANSA) pada Rabu (4/9) memublikasikan hasil tinjauan sistematis mengenai prospek dampak kemampuan fisik akibat paparan gelombang radio dari ponsel.

Tinjauan yang ditugaskan oleh WHO ini menganalisis hasil lebih lanjut dari 5.000 penelitian yang mana dijalankan pada 1994 hingga 2022, serta menemukan bahwa tingkat tumor otak tetap saja stabil walaupun pemakaian ponsel meningkat secara luas pada periode yang dimaksud sama.

"Ketika Badan Penelitian Kanker Internasional (International Agency for Research on Cancer/IARC) mengklasifikasikan paparan gelombang radio sebagai kemungkinan karsinogen bagi manusia pada 2013, hal itu sebagian besar didasarkan pada bukti yang dimaksud terbatas dari penelitian observasional manusia," ujar Ken Karipidis dari ARPANSA, yang mana mengawasi tinjauan tersebut, di sebuah rilis media.

"Tinjauan sistematis terhadap penelitian observasional manusia ini didasarkan pada kumpulan data yang mana jarak jauh lebih besar besar dibandingkan dengan yang dimaksud diperiksa oleh IARC, yang tersebut juga mencakup penelitian yang tersebut lebih besar baru juga lebih banyak komprehensif, sehingga kami dapat lebih besar yakin bahwa paparan gelombang radio dari teknologi nirkabel bukan membahayakan kemampuan fisik manusia."

Penelitian yang disebutkan juga menyimpulkan bahwa tidak ada ada kaitan antara pemakaian ponsel di jangka panjang atau jumlah total pengaplikasian ponsel dengan kanker.

Karipidis, yang juga menjabat sebagai duta ketua Komisi Internasional tentang Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi, mengungkapkan hasilnya konsisten dengan penelitian ARPANSA sebelumnya yang menunjukkan tidaklah ada peningkatan insiden neoplasma otak selama 20 tahun terakhir.

ARPANSA merupakan otoritas proteksi radiasi utama pemerintah federal Australia, demikian warta Xinhua.

Related Articles

Back to top button