Inalum raih pelanggan alumunium 263.195 ton, tertinggi sejak 2013
Hal ini merupakan dampak positif dari langkah strategis perseroan di menggalakkan produksi kemudian pelanggan guna mengapitalisasi bursa domestik
Jakarta – Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatat pemasaran aluminium sebesar 263.195 metrik ton (MT) atau menjadi rekor tertinggi sejak 2013 yang dimaksud di tempat level 260.651 MT.
Selain itu, Inalum mencatatkan All-Time High Achievement Supply Chain & Commercial Management 2024, mencapai All-Time High Production dengan kinerja produksi mencapai 265.546 kiloton per 22 Desember 2024, yang mana merupakan capaian tertinggi sejak 2014 sebesar 264.474 kiloton.
"Hal ini merupakan dampak positif dari langkah strategis perseroan pada menggalakkan produksi kemudian perdagangan guna mengapitalisasi lingkungan ekonomi domestik, lalu mampu membantu mewujudkan swasembada aluminium dari mineral pada negeri," ujar Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra sebagaimana keterangan resmi yang tersebut disitir di area Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, Inalum juga meraih Quadrant 1 pada World-Class Smelter Cost Management dari Wood Mackenzie.
Dari sisi cost leadership, Inalum tercatat menurunkan cash cost sebesar 9,5 persen sampai dengan 10 persen, yaitu dari 1.866 dolar Amerika Serikat (AS) per ton pada kuartal III 2023 menjadi senilai 1.688 dolar Negeri Paman Sam per ton pada kuartal III 2024.
Ilhamsyah menyatakan sangat bersyukur bahwa langkah strategis yang dijalankan perseroan pada beberapa tahun terakhir mulai memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan.
"Kami akan berupaya konsisten melanjutkan inisiatif yang digunakan telah terjadi dicanangkan agar mampu naik dengan cepat lebih banyak tangguh lagi di dalam masa depan," ujar Ilhamsyah.
Ilham juga mengungkapkan bahwa kapasitas produksi Inalum mencapai 275.000 ton per 2024.
Dengan pot upgrading juga pot optimalization, lanjutnya, kapasitas produksi Inalum bisa jadi mencapai 300.000 ton di dalam 2025 dan juga 2026.
Ia melanjutkan, Inalum berencana untuk ekspansi smelter ke-2 dengan kapasitas 600.000 ton aluminium dan juga smelter ke-3 dengan kapasitas 600.000 ton, sehingga total kapasitas produksi aluminium mencapai 1,5 jt ton pada 5 sampai 10 tahun ke depan.
"Dengan langkah ini, Inalum berupaya untuk mencukupi keperluan pangsa aluminium domestik yang mencapai 1 jt sampai dengan 1,2 jt ton dengan perkembangan pangsa 3 persen sampai 5 persen," ujar Ilhamsyah.
Selain itu, Ilhamsyah menjelaskan permintaan aluminium global masih mengalami defisit pasokan sebesar 3 jt sampai 5 jt ton, sehingga menjadi kesempatan sangat baik untuk seluruh produksi aluminium global termasuk Inalum.
"Kami akan mengapitalisasi kesempatan ini sebaik mungkin. Tidak semata-mata untuk mencukupi pangsa domestik tetapi juga meningkatkan penetrasi lingkungan ekonomi global, sehingga konsisten dapat melanjutkan kinerja terbaik ini di tempat tahun-tahun berikutnya," ujar Ilhamsyah.
Dalam kesempatan sama, Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menjelaskan pencapaian Inalum menjadi bukti komitmen Grup MIND ID pada menggalang swasembada aluminium Indonesia guna mampu menjadi penggerak proses pengolahan lebih lanjut dan juga industrialisasi pada negeri.
Dengan peran sebagai strategic active holding, ia mengumumkan MIND ID sudah melakukan integrasi kegiatan bisnis antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan juga Inalum sebagai upaya proses pengolahan lebih lanjut bauksit menjadi alumina yang menjadi materi baku utama produksi aluminium bagi Inalum.
"Kami tentunya sangat bersyukur dengan pencapaian ini lalu kami akan terus konsisten untuk terus menjalankan seluruh inisiatif strategis yang mana telah terjadi direncanakan untuk mengupayakan sektor bidang manufaktur agar mampu memberikan nilai tambah lebih besar baik lagi menuju Indonesia Emas 2045," ujar Heri.
Heri menjelaskan aluminium akan menjadi salah satu komoditas utama di mengupayakan pembentukan sistem ekologi kendaraan listrik Indonesia. Terlebih kegunaannya cukup dominan sebagai penyusun rangka baterai, bodi dan juga velg mobil.
"Kami akan konsisten mengupayakan pemerintah agar dapat mencapai perkembangan 8% dengan menjalankan sejumlah acara proses lanjut mineral yang dimaksud nantinya akan menguatkan sektor strategis yang digunakan diamanatkan oleh pemerintah terhadap MIND ID, yakni habitat kendaraan listrik," ujar Heri.